Pemuda dan Kontribusinya
Ditulis
oleh : Halimah assa’diyyah
1.
Profil
Diri
Halimah
Assa’diyyah, merupakan nama yang di berikan oleh ke dua orang tua saya tepat 20
tahun silam. Saya lahir lebih di Depok pada tanggal 22 Mei 1995. Saya pernah
bersekolah di SDN Depok Baru 3, meskirpun saya tidak pernah mendapatkan ranking
1. nama saya selalu ada di dalam 10 nilai terbaik dari 40 siswa. Setelah lulus
saya melanjutkan ke SMP Negri 13 Depok, saat itu saya mengambil berbagai macam
ekstra kurikuler yaitu paduan suara dan paskibra. Setelah lulus saya
melanjutkan ke SMK Citra Negara. Saat saya SMK saya juga mengenyam pendidikan
di Pondok Pesanterh Tahfidzul Qur’an Ahsanu’amala. Jadi, saat itu saya sekolah
di 2 sekolah, setelah pulang dari sekolah umum saya pulang ke pondok untuk
mengikuti pelajaran pondok seperti bahasa arab 1, muhadoroh, kitab kuning dll. Saat
SMK saya pernah di tunjuk oleh salah seorang guru produktif saya untuk
mengikuti lomba design poster antar sekolah dan Alhamdulillah saya juara 2. Selain itu saya juga aktif dalam
organisasi siswa (OSIS). Saat lulus saya mendapatkan gelar siswa teladan tahun
2014.
Saat ini saya melanjutkan studi saya
di STEI SEBI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) dibojongsari dengan prodi Akuntansi
syariah. Saya turut aktif dalam organisasi kampus maupun luar kampus. saya
merupakan staf kominfo KSEI IsEF SEBI masa amanah 2016-2017 dan koordinator
Public Relation EdConex. Terhitung hingga
semester 5 ini, saya berhasil mendapatkan 4 kejuaraan dan satu gold medal
diantara nya adalah Juara 1 lomba Hijab syar’I se-jabodetabek di UNJ, Juara 3
Lomba Poster se-jabodetabek di STAN, Juara 3 lomba tari saman se-jabodetabek di
UI, Juara Favorit lomba tari saman se-Jabodetabek di ESQ BS, dan satu Gold
Medal di NTU (Nanyang Technologycal University).
2.
Konten
Essay
Bicara Mahasiswa maka bicaralah soal
Pemuda. Urgensi pemuda dalam konteks kemajuan negri adalah suatu hal yang
Fundamental. Selain sebagai suatu hal yang fundamental, pemuda merupakan
estafet atas kepemimpinan saat ini, stakeholder terbesar atas arah tujuan suatu
Negara. Bahkan dalam pidato yang menggebu Ir.Soekarno berkata “beri aku sepuluh pemuda maka akan aku
goncangkan dunia”. Maka dari itu,
sudah saat nya pemuda Indonesia bangkit dan mengambil banyak peran sebagai “the agent of change”. Dalam sebuah mata
kuliah Management kita mengenal adanya system POAC (Planning, Organizing, Action and Controlling). Kita tidak akan
bisa mencapai sebuah destination
tanpa adanya maping, begitu halnya
dengan berkontribusi kepada negara akan terasa kurang efektif dan efisien jika
tidak ada perencanaan yang matang. Saya lebih suka menyebut planning sebagai blue print, atau sebagai track
dimana saya bisa mencapai sebuah tujuan yang saya tuju.
Saat ini terhitung saya memasuki
semester 5 sebagai mahasiswi. Lantas apa
saja kontribusi yang sudah saya berikan kepada negara saya? Saya resmi menjadi
mahasiswa pada tahun 2014, saat awal masa kuliah saya sudah aktif mengikuti
banyak kegiatan dari baik dalam kampus maupun luar kampus. Saya dan teman –
teman saya sering mengadakan event untuk memperluas Ekonomi Syariah baik dalam
tingkat kampus, regional, nasional bahkan Internasional. Pada tahun 2014 saya
dan teman – teman DIEsFO (Depok Islamic
Economic Forum) mengadakan sosialisasi Ekonomi Syariah ke berbagai sekolah
SMA/SMK di Depok. Pada tanggal 23 – 24 Mei 2015 saya juga tergabung dalam
sebuah kepanitaan Gebyar Ekonomi Syariah dengan tujuan untuk membumikan Ekonomi
Syariah di kalangan Pelajar, Mahasiswa dan masyarkat umum di DETOS (Depok Town
Square), event ini merupakan tingkat nasional.
Di akhir tahun 2015 saya dan teman –
teman dari berbagai kampus (UIN, BSI Ciputat, Gundarma, STEI TAZKIA, STEI SEBI)
bekerjasama dengan komunitas Pengusah
Kampus, mengadakan seminar & talkshow “Strategi
UMKM menghadapi MEA berbasis Ekonomi Syariah” di Perpustakaan Daerah Kota
Depok. Memasuki tahun 2016 saya dan teman – teman KSEI IsEF (Kelompok Studi Ekonomi Islam Islamic
Economic Forum) mengadakan perlombaan dan seminar tingkat nasional “Islamic Economic Days” dengan tujuan
yang sama, yaitu membumikan Ekonomi Syariah. Tanggal 23 – 26 Agustus lalu saya
juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan study exchange di Singapura yaitu “International
Youth Singapore Cultural Education and Exchange” di Nanyang Technologycal University
dan berhasil mendapatkan Gold medal sebagai ambassador Edconex.
Kontribusi yang saat ini sedang lakukan
adalah membuat event Internasional bersama EdConex seperti exchange program. Saya memiliki kontak mahasiswa dunia yang
tergabung dalam PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), dengan harapan melalui
program yang saat ini saya rencanakan bisa menambah wawasan dan jaringan para
peserta yang mengikuti event ini. Lebih dari itu, saya berharap para peserta
termotivasi dengan di pertemukannya mereka dengan PPI (Persatuan Pelajar
Indonesia), termotivasi agar terus mengupgrade kualitas diri nya.
Saya bermimpi agar semua rakyat
Indonesia memiliki pendidikan yang cukup dengan fasilitas dan prasarana yang
layak dan dengan di tunjang dengan SDM yang berkualitas. Namun, pendidikan
Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara- negara di dunia, bahkan Indeks
tingkat pendidikan Indonesia dinilai masih rendah yaitu 14,5 %, masih kalah
tertinggal dengan Singapura yang memiliki Indeks 33%, Malaysia 28% (Subandi).
Meningkat nya kualitas SDM akan membantu Indonesia dalam bersaing dengan negara
lain. Saya juga memiliki mimpi kelak system ekonomi Indonesia akan berkiblat
pada Ekonomi Syariah bukan lagi ekonomi kapitalis yang saat ini megakar di
Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia harus belajar banyak dari system ekonomi
syariah di Malaysia. Menurut IDB (Islamic
Development Bank) Saat ini Malaysia adalah sektor keuangan syariah termaju
di dunia dengan market share dari perbankan syariah sebesar 23%, disusul Bahrain
dan Iran di urutan kedua dan ketiga. Sedangkan Indonesia dengan negara muslis
terbanyak memiliki market share sebesar 4,9%[1]
Bila
saya mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ini, saya ingin
berkomitmen melanjutkan studi saya sampai jenjang S2. Saya juga ingin
berkontibusi dengan menjadi seorang Trainer Ekonomi Syariah di Indonesia agar
Indonesia menjadi semakin berkualitas
sehingga Indonesia mampu mencapai kebangkitan generasi emas yang berwawasan
global dan memiliki daya saing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar