Minggu, 11 September 2016

Selayang Pandang tentang International Youth Singapore Cultural and Education Exchange 2016

Pemuda merupakan peranan penting dalam pembangunan suatu Negara. Bahkan kualitas suatu negara bisa di tentukan dari kualitas pemuda itu sendiri. Sudah seharusnya pemuda Indonesia bangkit dan mengambil banyak peran sebagai “the agent of change”. Bahkan dalam pidato yang amat menggebu Ir.Soekarno berkata “beri aku sepulu pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”. Ini menandakan bahwa nasib suatu negara berada di tangan pemuda.

peserta IYSCEE
Sudah selayaknya pemuda mengikuti berbagai kegiatan yang akan menambah wawasan dan jaringan mereka. Baik kegiatan berskala nasional maupun internasional. IYSCEE ( International Youth Singapore Cultural and Education Exchange) merupakan sebuah program international yang mempertemukan mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa PPI NTU (Persatuan Pelajar Indonesia Nanyang Technological University) yang diselenggarakan oleh EdConex. Bukan hanya itu, banyak budaya yang saya pelajari di Singapura. Seperti budaya mengantri, berjalan cepat, dan tertib.

Jalanan di Singapura, lenggang, tanpa macet dan bersih
Bagi saya pribadi Singapura merupakan “house of Tourist” banyak tourist yang memilih untuk berlibur ke Singapura. Saya cukup banyak berkomunikasi dengan para turis, dan hampir setiap turis yang saya Tanya “do you know Indonesian? Do u ever come to Indonesian ?”. Dan hampir semua turis mengatakan “yes, I do. Indonesian it’s so damn beautiful and awesome. You have to proud of it,  asian girl !” . Tempat wisata Indonesia yang sering mereka kunjungi  adalah Bali, Jogja dan Lombok. Saya melihat banyak peluang yang dimiliki oleh Indonesia andai saja wisata Indonesia bisa di berdayakan dengan baik. Bahkan ada salah seorang turis yang tidak tau dimana itu Jakarta, padahal dia sudah mengunjungi Indonesia sebanyak 3x. Ini merupakan satu tanda dimana turis akan lebih memilih wisata yang memang memiliki pemandangan dan icon yang menarik.
dengan salah satu Turis asal Polandia

para peserta berfoto di Universal Studio 
IYSCEE memberikan saya banyak pelajaran yang saya petik. Tentang bagaimana meraih mimpi, membangun sebuah jaringan yang baik dengan PPI, dan bahasa inggris saya menjadi terlatih ketika berada disana. Dan saya sekarang tau kualitas bahasa Inggris saya seperti apa :D biarpun bahasa Inggris yang saya punya sudah terbilang cukup untuk “cuap cuap” alias mengobrol biasa. Tapi saya sedikit kesulitan ketika sesi International Panel Discussion. Bahasa Inggris saya menjadi kacau, entah karna saya grogi berhadapan dengan manusia hebat seperti mereka.
saya sendiri mendapatkan award sebagai ambasador Edconex

Meskipun kegiatan ini merupakan kegiatan self-funded namun tidak menciutkan semangat saya dalam meraih impian. Saya pribadi mendapatkan sponsor untuk keberangkatan saya ke Singapura. Masih teringat jelas wajah – wajah mana saja yang meragukan saya. Saya selalu percaya setiap mimpi yang saya tulis, sudah memiliki rezeki nya masing – masing. Tinggal bagaimana Allah memberikan rezeki itu entah dari tangan siapa. Actually, Selalu ada jalan bagi yang mau mengusahakan. Terbukti dengan berangkatnya para pejuang mimpi yang tergabung dalam event IYSCEE tertanggal 23 – 26 ags lalu. Kebanyakan dari kami berangkat dengan adanya sponsor yang sudah kami persiapkan sebelum 2 bulan acara berlangsung.


4 komentar:

  1. Waw keren kakak limut,, luar biasa menginspirasi.
    Cerita cerita dong bisa jadi ambasador edconex ?

    BalasHapus
  2. Waw keren kakak limut,, luar biasa menginspirasi.
    Cerita cerita dong bisa jadi ambasador edconex ?

    BalasHapus
  3. Jam terbangnya udah tinggi nih kakak limut😄.ditunggu pengalaman inspiratif selanjutnya

    BalasHapus