Pemuda merupakan
peranan penting dalam pembangunan suatu Negara. Bahkan kualitas suatu negara
bisa di tentukan dari kualitas pemuda itu sendiri. Sudah seharusnya pemuda
Indonesia bangkit dan mengambil banyak peran sebagai “the agent of change”. Bahkan dalam pidato yang amat menggebu
Ir.Soekarno berkata “beri aku sepulu
pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”. Ini menandakan bahwa nasib suatu
negara berada di tangan pemuda.
peserta IYSCEE |
Sudah selayaknya
pemuda mengikuti berbagai kegiatan yang akan menambah wawasan dan jaringan
mereka. Baik kegiatan berskala nasional maupun internasional. IYSCEE ( International Youth Singapore
Cultural and Education Exchange) merupakan sebuah program international
yang mempertemukan mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa PPI NTU (Persatuan
Pelajar Indonesia Nanyang Technological University) yang diselenggarakan oleh
EdConex. Bukan hanya itu, banyak budaya yang saya pelajari di Singapura.
Seperti budaya mengantri, berjalan cepat, dan tertib.
Jalanan di Singapura, lenggang, tanpa macet dan bersih |
Bagi saya
pribadi Singapura merupakan “house of
Tourist” banyak tourist yang memilih untuk berlibur ke Singapura. Saya
cukup banyak berkomunikasi dengan para turis, dan hampir setiap turis yang saya
Tanya “do you know Indonesian? Do u ever
come to Indonesian ?”. Dan hampir semua turis mengatakan “yes, I do. Indonesian it’s so damn
beautiful and awesome. You have to proud of it, asian girl !” . Tempat wisata Indonesia
yang sering mereka kunjungi adalah Bali,
Jogja dan Lombok. Saya melihat banyak peluang yang dimiliki oleh Indonesia
andai saja wisata Indonesia bisa di berdayakan dengan baik. Bahkan ada salah
seorang turis yang tidak tau dimana itu Jakarta, padahal dia sudah mengunjungi
Indonesia sebanyak 3x. Ini merupakan satu tanda dimana turis akan lebih memilih
wisata yang memang memiliki pemandangan dan icon yang menarik.
dengan salah satu Turis asal Polandia |
para peserta berfoto di Universal Studio |
IYSCEE
memberikan saya banyak pelajaran yang saya petik. Tentang bagaimana meraih
mimpi, membangun sebuah jaringan yang baik dengan PPI, dan bahasa inggris saya
menjadi terlatih ketika berada disana. Dan saya sekarang tau kualitas bahasa
Inggris saya seperti apa :D biarpun bahasa Inggris yang saya punya sudah
terbilang cukup untuk “cuap cuap” alias mengobrol biasa. Tapi saya sedikit
kesulitan ketika sesi International Panel Discussion. Bahasa Inggris saya
menjadi kacau, entah karna saya grogi berhadapan dengan manusia hebat seperti
mereka.
saya sendiri mendapatkan award sebagai ambasador Edconex |
Meskipun
kegiatan ini merupakan kegiatan self-funded
namun tidak menciutkan semangat saya dalam meraih impian. Saya pribadi
mendapatkan sponsor untuk keberangkatan saya ke Singapura. Masih teringat jelas
wajah – wajah mana saja yang meragukan saya. Saya selalu percaya setiap mimpi
yang saya tulis, sudah memiliki rezeki nya masing – masing. Tinggal bagaimana
Allah memberikan rezeki itu entah dari tangan siapa. Actually, Selalu ada jalan bagi yang mau mengusahakan. Terbukti
dengan berangkatnya para pejuang mimpi yang tergabung dalam event IYSCEE
tertanggal 23 – 26 ags lalu. Kebanyakan dari kami berangkat dengan adanya
sponsor yang sudah kami persiapkan sebelum 2 bulan acara berlangsung.
Waw keren kakak limut,, luar biasa menginspirasi.
BalasHapusCerita cerita dong bisa jadi ambasador edconex ?
Waw keren kakak limut,, luar biasa menginspirasi.
BalasHapusCerita cerita dong bisa jadi ambasador edconex ?
lanjutkan :)
BalasHapusJam terbangnya udah tinggi nih kakak limut😄.ditunggu pengalaman inspiratif selanjutnya
BalasHapus